Monday, July 7, 2014

soal kimia fisika ujian akhir semester genap 2013/2014

penguji: Dr. Hj. Mimiek Murrukmihadi, SU, Apt.
I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR PADA NOMER 1 SAMPAI DENGAN 25

1. untuk meminimalkan perbedaan pH jaringan dan pH larutan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali:
a. kapasitas larutan dapar diperkecil
b. konsentrasi obat diperkecil
c. volume cairan fisiologis diperkecil
d. kapasitas dapar cairan fisiologis diperbesar

2. larutan dapar farmasi harus mempunyai pH sama dengan pH cairan tubuh. Hal ini disebabkan karena:
a. jika tidak sama dapat mengakibatkan iritasi
b. kapasitas dapar harus semakin kecil
c. volume cairan fisiologis semakin besar
d. larutan dapar berhubungan dengan cairan tubuh

3. Larutan dapar yang tidak encer lebih tepat jika konsentrasinya diganti dengan:
a. Koefisien aktifitas
b. Kekuatan ionik
c. Aktivitas
d. Perkalian antara konsentrasi dan valensi

4. Pengaruh konsentrasi pada kapasitas dapar adalah:
a. Kapasitas dapar naik dengan naiknya konsentrasi dapar
b. Kapasitas dapar turun dengan naiknya konsentrasi dapar
c. Kapasitas dapar naik dengan turunnya konsentrasi dapar
d. Semua jawaban diatas salah

5. Pada perhitugan kapasitas dapar apabila ∆B = 1 gram equivalen β = 1, maka
a. Perubahan pH tidak ada
b. pH berubah 1 unit
c. Kapasitas dapar = 1
d. Kelarutan ionik = 0,01

6. Persamaan Arrhenius digunakan untuk:
a. Menghitung waktu kadarluarsa
b. Menghitung laju reaksi pada suhu kamar
c. Menghitung waktu paro
d. Menentukan orde reaksi

7. Panas berpengaruh pada kinetika reaksi. Pengarus tersebut yaitu:
a. Semakin tinggi suhu maka kecepatan reaksi semakin besar
b. Semakin tinggi suhu maka kecepatan reaksi semakin kecil
c. Semakin tinggi suhu maka orde reaksi berubah
d. Semakin tinggi suhu maka energi aktivitas berubah

8. Orde reaksi dapat ditentukan dengan:
a. Metode waktu kadarluarsa
b. Metode elevated study
c. Metode grafik
d. Metode Arrhenius

9. Pada degradasi asetosal, produk degradasinya akan terdeteksi sebagai:
a. asam salisilat
b. Asam asetat
c. asetosal murni
d. Asetosal utuh yang tersisa

10. Pemanasan yang dipercepat pada degradasi obat digunakan untuk hal-hal berikut, kecuali:
a. Efisiensi waktu
b. Mengetahui seberapa yang rusak
c. Menentukan orde rekasi
d. Memprediksi waktu kadaluarsa

11. Metode pengaturan tonisitas yang berdasarkan pengukuran sifat koligatif adalah:
a. Metode krioskopik dan White-Vinoent
b. Metode ekivalen dengan NaCl dan White-Vinoent
c. Metode White-Vinoent dan krioskopik
d. Metode Krioskopik dan ekivalensi dengan NaCl

12. Jika diketahui obat turunan amfetamin HCl dengan BM = 187 dan harga Liso = 3,4 maka ekivalensi NaCl-nya sebesar ....
a. 0,31
b. 3,1
c. 0,9
d. 9,0

13. Yang bisa dipakai sebagai larutan dapar pada mata adalah:
a. dapar asetat
b. dapar fosfat
c. dapar borat
d. dapar boraks

14. Kekuatan ionik 0,01 M Na2SO4 kalau dihitug adalah:
a. 0,010
b. 0,040
c. 0,020
d. 0,030

15. Oksidasi pada obat dapat terjadi apabila struktur obat itu:
a. Berbentuk ester
b. Berbentuk keton
c. Mengandug gugus karboksilat
d. Mengandug gugus hidroksil

16. rinsip metode White-Vincent adalah:
a. Air ditambahkan pada obat untuk melarutkan
b. Air ditambahkan pada obat dan diencerkan dengan larutan isotonis
c. Obat ditambah NaCl kemudian ditambah air
d. Obat dikalikan dengan E kemudian dikalikan III, I

17. Harga E untuk suatu obat dimaksudkan sebagai:
a. Suatu harga yang digunakan untuk menghitung isotonis
b. Jumlah NaCl utuk membuat larutan isotonis
c. Perbaikan jumlah obat dengan ekivalensi NaCl
d. Jumlah NaCl yang didapat dari jumlah obat dibagi BM nya

18. Faktor yang berpengarus pada kinetika reaksi yang digunakan untuk dasar penentuan waktu kadaluarsa adalah:
a. Konsentrasi reaktan
b. Temperatur
c. Media
d. Katalisator

19. Untuk memprediksi perubahan waktu kadaluarsa karena adanya perubahan temperatur dapat digunakan metode sebagai berikut:
a. Persamaan Arrhenius
b. stress condition
c. Kalkulasi harga Q10
d. Metode Substitusi

20. Senyawa dengan gugus fungsional berikut ini dapat mengalami hidrolisis dengan membentuk 2 produk hasil peruraiannya yaitu:
a. Karboksilat
b. Aldehid
c. Ester
d. Keton

21. Apabila suatu obat sudah mengalami reaksi, kemudian dikonsumsi, maka kemungkinan yang terjadi adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Terjadi perubahan bentuk sediaan
b. Efek obat berkurang
c. Alergi
d. Toksis

22. Obat yang mengalami kinetika reaksi orde satu mempunyai satuan tetapan kecepatan reaksi sebagai berikut:
a. Konsentrasi per waktu
b. Waktu per konsentrai
c. Konsentrasi kali waktu
d. satu per waktu

23. Guna kita mempelajari pH adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Untuk kepentingan pembuatan sediaan injeksi
b. Untuk kepentingan penetapan kadar dengan metode kolorimeter
c. Untuk kepentingan pembuatan tetes mata
d. Untuk kepentingan penelitian

24. Kecepatan reaksi pada kinetika reaksi meningkat, karena berbanding langsug dengan hal berikut ini, kecuali:
a. Kenaikan konsentrasi reaktan
b. Kenaikan temperatur
c. Adanya media air
d. Sifat kimia rektan

25. Kekuatan ionik pada larutan dapar harus diperhitungkan untuk dapar berikut ini:
a. Dapar fosfat
b. Dapar borat
c. dapar asetat
d. Dapar elektrolit


II. SOAL NOMOR 26 SAMPAI 27 KERJAKAN DENGAN CARA YANG TEPAT

26. Larutan 1,0 fenobarbital Na dalam 100 ml air mempunyai E = 0,23
a. Hitung NaCl yang harus ditambahkan untuk membuat larutan isotonis!
b. Jika diketahui 1 g dekstrosa = 0,16 g NaCl, berapa dekstrosa yang harus digunakan untuk menggantikan NaCl!



27. Apabila ada suatu obat pada uji stabilitas yang dipercepat diperoleh hasil sebagai berikut:

T (oC)
K (det-1)
50
60
70
0,23 x 10-5
0,38 x 10-5
0,75 x 10-5


a. Hitunglah harga k pada suhu kamar (25oC)!
b. Hitunglah waktu kadaluarsa (t90)!
c. Apabila obat tersebut mempunyai t90 = 25 jam dalam almari es (5oC), berapa t90 pada suhu kamar (25oC)?

nyomot dari fakultas farmasi UMS

1 comment: