Sunday, December 25, 2011
Tuesday, December 20, 2011
kromatografi gas
Kromatografi gas (KG) merupakan metode yang dinamis untuk
pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap dalam suatu campuran.
KG merupakan teknik analisis yang telah digunakan dalam bidang-bidang:
industri, lingkungan, farmasi,minyak, kimia, klinik, forensik, makanan, dll.
Ada 2 jenis kromatografi gas:
1.
Kromatografi
gas-cair (KGC)
Pada KGC ini, fase diam yang digunakan adalah cairan yang
dikatkan pada suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam.
Mekanisme sorpsi-nya adalah partisi.
2.
Kromatografi
gas-padat (KGP)
Pada KGP ini, digunakan fase diam padatan (kadang-kadang
polimetrik). Mekanisme sorpsi-nya
adalah adsorpsi.
Fase gerak pada KG disebut juga dengan gas pembawa karena
awal tujuanya adalah untuk membawa solut ke kolom, karenanya gas pembawa tidak
berpengaruh pada selektifitas. Syarat gas pembawa adalah: tidak reaktif;
murni/kering karena kalau tidak murni akan berpengaruh pada detektor; dan dapat
disimpan dalam tangki tekanan tinggi (biasanya merah utuk hidrogen, dan abu-abu
untuk nitrogen).
Pada dasarnya, ada 4 jenis injektor pda kromatografi gas,
yaitu:
1.
Injeksi langsung (direct injection), yang mana sampel yang
diinjeksikan akan diuapkan dalam injektor yang panas dan 100% sampel masuk
menuju kolm
2.
Injeksi terpecah(split injection), yang mana sampel yang
diinjeksikan diuapkan dalam injektor yang pans dan selanjutnya dilakukan
pemecahan.
3.
Injeksi tanpa
pemecahan (splitness injection), yang
mana hampir semua sampel diuapkan dalam injektor yang panas dan dibawa ke dalam
kolom karena katup pemecah ditutup;
4.
Injeksi langsung ke
kolom (on column injection), yang
mana ujung semprit dimasukkan langsung ke dalam kolom.
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena
di dalamnya terdapat fase diam. Oleh karna itu kolom merupakan komponen sentral
pada KG.
Komponen utama selanjutnya dalam kromatografi gas adalah
detektor. Detektor merupakat perangkat ujung kolom tempat keluar fase gerak
(gas pembawa) yang membawa komponen hasil pemisahan.
Komponen selanjutnya adalah komputer. KG modern
menggunakan komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunaknya (sofware)
untuk digitalisasi signal detektor dan mempunyai beberapa fungsi.
Kromatografi
gas merupakan metode yang sangat tepat dan cepat untuk memisahkan campuran yang
sangat rumit.. Komponen campuran dapat diidentifikasi dengan menggunakan waktu
tambat (waktu retensi) yang khas pada kondisi yang tepat. Waktu tambat ialah
waktu yang menunjukkan berapa lama suatu senyawa tertahan dalam kolom.
Thursday, December 8, 2011
Pelayanan Apotik
Apotik wajib dibuka untuk melayani masyarakat dari pukul 8.00 - 22.00
Apotik wajib melayani resep Dokter, Dokter gigi dan dokter hewan. Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab Apoteker pengelola apotik.
Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat. Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis didalam resep dengan obat paten. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis didalam resep. Apoteker wajib berkonsultasi dengan Dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat.
Apoteker wajib memberikan informasi :
- Yang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien.
- Penggunaan obat secara tepat, aman, rasional atas permintaan masyarakat.
Apabila Apoteker menganggap bahwa dalam resep ada kekeliruan atau penulisan resep yang tidak tepat, Apoteker harus memberitahukan kepada Dokter penulis resep. Bila Dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, Dokter wajib membutuhkan tanda tangan yang lazim diatas resep atau menyatakan secara tertulis.
Salinan resep harus ditandatangani oleh Apoteker
Resep harus dirahasiakan dan disimpan di Apotik dengan baik dalam jangka waktu 3 tahun. Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada Dokter penulis resep atau yang merawat penderita, penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
( Ilmu Meracik Obat - Moh. Anief )
Apotik wajib melayani resep Dokter, Dokter gigi dan dokter hewan. Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab Apoteker pengelola apotik.
Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya yang dilandasi pada kepentingan masyarakat. Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis didalam resep dengan obat paten. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis didalam resep. Apoteker wajib berkonsultasi dengan Dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat.
Apoteker wajib memberikan informasi :
- Yang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien.
- Penggunaan obat secara tepat, aman, rasional atas permintaan masyarakat.
Apabila Apoteker menganggap bahwa dalam resep ada kekeliruan atau penulisan resep yang tidak tepat, Apoteker harus memberitahukan kepada Dokter penulis resep. Bila Dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, Dokter wajib membutuhkan tanda tangan yang lazim diatas resep atau menyatakan secara tertulis.
Salinan resep harus ditandatangani oleh Apoteker
Resep harus dirahasiakan dan disimpan di Apotik dengan baik dalam jangka waktu 3 tahun. Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada Dokter penulis resep atau yang merawat penderita, penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
( Ilmu Meracik Obat - Moh. Anief )
penyimpanan obat
Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar dari pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya.
Obat yang mudah menguap atau terurai harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Obat yang mudah menyerap lembab harus disimpan dalam wadah tertutup rapat berisi kapur tohor.
Obat yang menyerap CO2 harus disimpan dalam wadah dengan pertolongan kapur tohor atau zat lain yang cocok.
Keadaan kebasahan udara dinyatakan dengan tekanan uap air relatif, yaitu perbandingan antara tekanan uap diudara dengan tekanan uap maksimum pada temperatur tersebut.
Tekanan uap relatif ditentukan dengan higrometer.
Arti disimpan terlindungi dari cahaya berarti disimpan dalam wadah inaktinik, sedang disimpan sangat terlindungi dari cahaya berarti disimpan terlindungi cahaya dan wadahnya masih harus dibungkus dengan kertas hitam atau kertas lain tidak tembus cahaya.
Penyimpanan pada suhu kamar adalah disimpan pada suhu 15o hingga 30o.
Penyimpanan ditempat sejuk adalah disimpan pada suhu 5o hingga 15o.
Penyimpanan ditempat dingin adalah disimpan pada suhu 0o hingga 5o.
Penyimpanan ditempat lewat dingin adalah disimpan pada suhu -15o hingga 0o.
Obat yang mudah menguap atau terurai harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Obat yang mudah menyerap lembab harus disimpan dalam wadah tertutup rapat berisi kapur tohor.
Obat yang menyerap CO2 harus disimpan dalam wadah dengan pertolongan kapur tohor atau zat lain yang cocok.
Keadaan kebasahan udara dinyatakan dengan tekanan uap air relatif, yaitu perbandingan antara tekanan uap diudara dengan tekanan uap maksimum pada temperatur tersebut.
Tekanan uap relatif ditentukan dengan higrometer.
Arti disimpan terlindungi dari cahaya berarti disimpan dalam wadah inaktinik, sedang disimpan sangat terlindungi dari cahaya berarti disimpan terlindungi cahaya dan wadahnya masih harus dibungkus dengan kertas hitam atau kertas lain tidak tembus cahaya.
Penyimpanan pada suhu kamar adalah disimpan pada suhu 15o hingga 30o.
Penyimpanan ditempat sejuk adalah disimpan pada suhu 5o hingga 15o.
Penyimpanan ditempat dingin adalah disimpan pada suhu 0o hingga 5o.
Penyimpanan ditempat lewat dingin adalah disimpan pada suhu -15o hingga 0o.
Wednesday, November 16, 2011
Sunday, October 30, 2011
Tugas Makalah Ilmu Alamiah Dasar
Perkembangan dan Pengembangan
IPA
Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Alam Menurut Islam
SIGIT SETYO
PRASOJO
K100100106
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah
saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam Menurut Islam” tepat pada waktunya.
Makalah ini
merupakan pengembangan pembelajaran untuk pemahaman lebih lanjut dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
secara mendalam. Semoga makalah ini dapat berguna sebagaimana mestinya dalam
pengembangan mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar, khususnya di Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta ini.
Terima kasih saya
ucapkan kepada dosen pengajar mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar, atas bimbingan
dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini, serta pihak-pihak yang telah
membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
Saya juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa
yang akan datang lebih baik lagi.
Penulis,
SIGIT SETYO PRASOJO
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
BAB 2. PEMBAHASAN ............................................................................. 3
BAB 3. KESIMPULAN ............................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia
adalah khalifah di bumi. Dapat juga disebut sebagai penguasa, pengelola, penata
dan pembangun. Pengangkatan manusia sebagai khalifah, pengemban amanah
dilengkapi oleh Allah dengan akal. Akal merupakan nikmat Allah, Pada zaman
purba manusia bepergian dengan berjalan kaki, kemudian mendapat gagasan
memanfaatkan binatang, lalu menciptakan roda dan kendali, lalu berangsur-angsur
memperbaiki kecepatan dan menciptakan teknologi transportasi sehingga dan
kereta binatang menjadi kereta api, dan kereta api menjadi mobil, dan mobil
menjadi pesawat terbang. Demikian pula dan perahu layar meningkat ke kapal api.
ini, adalah merupakan hasil dan kerja makhluk yang mempunyai akal, yakni
manusia. Di samping akal, Allah mengirimkan Rasul-Nya yang disertai dengan
wahyu, sebagai penuntun manusia dalam menjalankan misinya, agar tidak
terperosok ke jalan yang salah dan sesat.
Para
pemikir Islam abad XX, khususnya setelah Seminar Internasional Pendidikan Islam
di Makkah pada tahun 1977, mengklasifikasikan ilmu menjadi dua kategori yaitu:
1. Ilmu abadi (perennial knowledge) yang
berdasarkan wahyu. Ilahi yang tera dalam Alouran dan Hadis serta segala yang
dapat diambil dari keduanya. hanya diberikan kepada manusia.
2. Ilmu yang
dicari (acquired knowledge) termasuk sains kealaman dan terapannya yang
dapat berkembang kualitatif dan penggandaan, selama tidak bertentangan dengan
Syari‟ah sebagai sumber nilai.
Dalam
konsep Islam (Timur), semua yang dipikirkan, dikehendaki, dirasakan dan
diyakini, membawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke
dalam sistem yang disebut Ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep Barat, yang
mengelompokkan ilmu itu kepada tiga; (1) Sciences (ilmu-ilmu kealaman,
murni, biologi, fisika, kimia dam lainnya, (2) Social Sciences (ilmu-ilmu
kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dalam interaksinya dalam
masyarakat, dan (3) The Humanities (humaniora), ialah ilmu-ilmu
kemanusiaan yang menyangkut kesadaran akam perasaan kepribadian dan nilai-nilai
yang menyertainya sebagai manusia.
Para
ilmuan dewasa ini, baik ahli sejarah atau filsafat sains mengakui, bahwa
sejumlah gejala yang dipilih untuk dikaji oleh ilmuan adalah alam materi. Ilmu
pengetahuan ke-alam-an ini, menurut A. Mattulada, yang utama menghasilkan
peralatan-peralatan kehidupan manusia yang disebut teknologi.
BAB 2
PEMBAHASAN
Ilmu pengetahuan (sains) adalah
teori-teori yang dikumpulkan manusia melalui suatu proses pengajian dan dapat
diterima oleh rasio. Dalam pengumpulan data dan berbagai observasi dan
pengukuran pada gejala alamiyah itu dianalisis, kemudian diambil kesimpulan.
Inilah yang diberi istilah intizhar suatu kajian yang ada hubungannya dengan
nazhar, yang bunyi dan artinya dekat dengan nalar.
Ciri khas dan sains natural, ialah
disusun atas dasar intizhar terhadap gejala-gejala alamiyah yang dapat di
teliti ulang oleh orang lain, dan merupakan hasil konsensus masyarakat ilmuan
yang bersangkutan. Tegasnya mernpunyai sifat keterbukaan.
Bila
ditelusuri ayat-ayat Alquran, akan dijumpai 854 kali kata „ilm disebut dalam
berbagai bentuk dan arti. Antara lain sebagai proses pencapaian pengetahuan dan
objek pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan kealaman berkembang secara induktif
dan intizhar, maka dengan
semakin dewasanya sains natural itu sendini dan matematika, ia dapat berkembang
secara deduktif. Dengan matematika dapat dirumuskan model-model alam atau
gejala alamiyah yang sifat dan kelakuannya dapat dijabarkan secara matematis.
Namun dari sekian banyak model yang dapat direkayasa, hanya mereka yang
konsekuensinya sesuai dengan gejala alamiyah yang teramatilah yang dapat
diterima oleh masyarakat ilmuan yang bersangkutan.
Intizhar
akan melahirkan teori-teori baru, kemudian menghasilkan teknologi sebagai
penerapan sains secara sistematis untuk mengubah / rnempengaruhi alam
rnateri di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Teknologi pembuatan
mesin, pembuatan obat-obatan, pembuatan beraneka ragam bahan, termasuk bahan makanan,
dan sebagainya adalah hasil penerapan ilmu fisika, kimia, biologi, dan
lain-lain ilmu kealaman yang sesuai.
Aya-ayat
Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya
banyak ayat-ayat Alquran menghasung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu
pembuktian tentang kebenaran Alquran adalah ilmu pengetahuan dan berbagai
disiplin yang diisyaratkan. Memang terbukti, bahwa sekian banyak ayat-ayat
Alquran yang berbicara tentang hakikat-hakikat ilmiyah yang tidak dikenal pada
masa turunnya, namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu,
seperti: (a) Teori tentang expanding universe (kosmos mengembang), QS:
51: 47), (b) Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah
pantulan cahaya matahari. (QS: 10 5), Bumi bergerak mengelilingi matahari ...(QS: 27: 88), (c) Zat
hijau daun (klorofil) yang berperan dalam mengubah tenaga radiasi matahari
menjadi tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi
(QS: 36: so). Bahkan, istilah Al-Quran al-syajar al-akhdhar (pohon yang
hijau) justru lebih tepat dan istilah klorofil (hijau daun), karena zat
tersebut bukan hanya terdapat dalam daun, tetapi di semua bagian pohon, dan (d)
Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil sperma pria dan setelah
fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding rahim (QS:86: 6 dan 7; 96: 2).
Banyak
lagi yang lain tidak mungkin dikemukakan satu persatu, sehingga tepat sekali
kesimpulan yang dikemukakan Dr. Murice Bucaille, bahwa tidak satu ayat pun
dalam Alquran yang bertentangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Salah
seorang tokoh pembaharuan dalam Islam, Muhammad Abduh mengatakan, Islam adalah
agama yang rasional, agama yang Sejalan dengan akal, bahkan agama didasarkan
atas akal. Pemikiran rasional merupakan dasar pertama dari dasar-dasar Islam
yang lain. Pemikiran rasional menurutnya adalah jalan untuk memperoleh iman
sejati. Iman, tidaklah sempurna, kalau tidak didasarkan atas akal.
Alquran
antara lain menganjurkan untuk mengamati alam raya, melakukan eksperimen dan
menggunakan akal untuk memahami fenomenanya, yang dalam hal ini ditemukan
persamaannya dengan para ilmuan, namun di lain segi terdapat pula perbedaan
yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan keduanya. Dibalik alam raya ini
ada Tuhan yang wujud-Nya dirasakan di dalam diri manusia, dan bahwa tanda-tanda
wujud-Nya itu akan diperlihatkan-Nya melalui pengamatan dan penelitian manusia,
sebagai bukti kebenaran Alquran. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan
bagaimana Alquran selalu rnengaitkan perintah-perintah-Nya yang berhubungan
dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan pengakuan atas kebesaran dan
kekuasaan-Nya. Bahkan, ilmu dalam pengertian yang umum sekalipun oleh wahyu
pertama Alquran (iqra'), telah dikaitkan dengan bismi rabbika. Ini
memberi isyarat bahwa “ilmu tidak dijadikan untuk kepentingan pribadi,
regional, atau nasional, dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan lainnya‟.
Ilmu
pada saat dikaitkan dengan bismi rabbika kata Prof. Dr. „Abdul Halim
Mahmud, syaikh Jami‟ Al-Azhar- menjadi “demi karena Tuhan Pemeliharamu,
sehingga harus dapat memberikan manfaat kepada pemiliknya, warga masyarakat dan
bangsanya. Juga kepada manusia secara umum. Ia harus membawa bahagia dan cahaya
keseluruh penjuru dan sepanjang masa.”
Di
Italia pernah diadakan suatu permusyawaratan ilmiyah tentang cultural
relations for the future, yang kesimpulannya antara lain; Untuk menetralkan
pengaruh tenologi yang menghilangkan kepribadian, kita harus menggali
nilai-nilai keagamaan dan spiritual.
Muhammad
Iqbal, pernah mengungkapkan senada dengan pernyataan di atas, ketika ia
menyadari dampak negatif perkembangan ilmu dan teknologi. Katanya; kemanusiaan
saat ini membutuhkan tiga hal, yaitu penafsiran spritual atas alam raya,
emansipasi spritual atas individu, dan satu himpunan asas yang dianut secara
universal yang akan menjelaskan evolusi masyarakat manusia atas dasar
spiritual. Sungguhpun ungkapan ini lebih dahulu dan pertemuan di Italia
tersebut, namun tujuannya sama yakni pentingnya nilai-nilai agama untuk pengendalian diri
dan pengaruh negatif yang timbul dan teknologi dan perkembangan ilmu
pengetahuan.
Monday, October 17, 2011
makalah kimia organik-Sintesis Dibenzilidinaseton
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Reaksi
kondensasi adalah reaksi penggabungan dua molekul atau lebih menjadi satu
molekul yang lebih besar dengan atau tanpa kehilangan satu molekul kecil.
Senyawa dibenzildinaseton (1,5-difenil-1,4-pentana-3-on) antara benzaldehid dan
aseton dengan katalis asam atau basa.
Dalam mekanisme
reaksi mula-mula aseton bereaksi dengan basa (NaOH) sehingga membentuk ion
enolat. Ion enolat ini bermuatan negatif dan akan menyerang atom CX+
pada benzaldehid. Setelah melalui serangkaian proses maka akan terbentuk
dibenzilidinaseton. Sayrat terjadinya reaksi pembentukan dibenzilidinaseton ini
harus ada H-X pada komponen karbonilnya. H-X ini akan
diubah menjadi ion enolat oleh basa. Pada pembuatan dibenzilidinaseton digunakan
benzaldehid dengan aseton, dengan katalis basa (NaOH). 2C6H5CHO
+ CH3 COCH3 →C6H5CH = CHCOCH = CHC6H5
+ 2H2O
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi
Dibenzilidinaseton
2. Alat
dan Bahan dalam percobaan sintesis Dibenzilidinaseton
3. Cara
kerja sintesis Dibenzilidinaseton
4. Kegunaan
Dibenzilidinaseton
5. Mekanisme
reaksi Dibenzilidinaseton
6. Kegunaan
Dibenzilidinaseton
1.3
Tujuan Penulisan
1. Mempelajari
kondensasi aldehid aromatik dengan keton (reaksi kondensasi claisen-schmid)
2. Untuk
mempelajari mekanisme reaksi dalam sintesis Dibenzilidinaseton
3. Untuk
mengetahui kegunaan Dibenzilidinaseton
1.4 Manfaat
Penulisan
Penulis harapkan dengan adanya penulisan ini pembaca
dapat mengetahui tentang pentingnya sintesis Dibenzilidinaseton, dan
kegunaannya dalam bidang farmasi maupun dalam kehidupan sehari hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Dibenzilidinaseton
Dibenzilidinaseton merupakan senyawa
karbonil tak jenuh α.β dalam senyawa karbonil tak jenuh α.β ikatan rangkap
karbon-karbon dan ikatan rangkap karbon oksigen (dalam gugus karbonil)
kedudukanya dipisahkan oleh sebuah ikatan tunggal karbon-karbon. Struktur
sederhana dari dibenzilidinaseton.
Dibenzilidinaseton merupakan senyawa
karbonil yang mempunyai hidrogen yang terikat pada atom karbon alfa yang mana
dapat mengalami reaksi kondensasi aldol, dimana reaksi kondensasi aldol
merupakan reaksi antara suatu aldehida dengan suatu keton dengan adanya katalis
basa, dalam hal ini dibenzilidinaseton dapat dibuat melalui reaksi kondensasi
aldol campuran (claisen schmidt) dari aseton dua ekivalensi benzaldehida gugus
karbonil aseton sehingga bereaksi cepat dengan anion aseron menghasilkan β
hidroksi ketondan dengan mudah mengalami dehidrasi dengan berkatalis basa
sehingga dapat menghasilkan mono atau dibenzilidinaseton.
2.2 Alat dan Bahan dalam percobaan sintesis
Dibenzilidinaseton
Ø Alat
1. Erlenmayer
250 ml
2. Pengaduk
megnetik
3. Plate
Mechanical Stirrer
4. Termometer
5. Corong
buchner
6. Gelas
ukur
7. Kompressor
Ø Bahan
1. Benzaldehid 5. Aquadest
2. Aseton
3. Etanol
4. NaOH
2.3 Cara Kerja Sintesis Dibenzilidinaseton
Pada percobaan sintesis
dibenzilidinaseton yang pertama adalah memasukan reagen ke dalam erlenmayer
(250 ml). Yang pertama dimasukan adalah aseton karena mempunyai BJ lebih kecil
yaitu 0,79 sehingga memudahkan pencampuran lebih homogen. Kemudian dimasukan
benzaldehid dan tambahkan etanol 75 ml.
Campuran tersebut dijaga suhunya sekitar 20-220 C agar energi
aktifasi pada suhu tersebut berlangsung optimal. Jika suhunya lebih dari 220
C maka tidak terbentuk reaksi kondensasi karbonil. Tetapi terbentuk reaksi
Cannizarro. Reaaksi Cannizarro adalah reaksi dimana aldehid teroksidasi menjadi
asam karbonat dan setengahnya akan tereduksi menjadi alkohol.
Didalam erlenmeyer diberi pengaduk
magnetik dan pengadukan dilakukan di mechanical stirrer. Kemudian dimasukan
NaOH tetes demi tetes sambil diaduk selama 5 menit. Dan waktu pengadukan suhu
tetap dijaga. Jika suhu mendekati atau lebih 220 C maka didalam
bekker glass diberi es batu sampai suhu kembali stabil. Jika suhu kurang dari
200 C maka es batu dikeluarkan dari bekker glass sampai suhu kembali
stabil. Disini digunakan katalis basa NaOH karena adanya katalis basa akan
menghasilkan ion enolat yang lebih relatif dari pada enol yang dihasilkan katalis
asam.
Pada saat penambahan NaOH terjadi
perubahan warna menjadi merah, agak orange dan lama kelamaan menjadi endapan
kuning. Setelah NaOH habis dan telah diaduk selama 5 menit, larutan didiamkan
selama 10 menit untuk mengoptimalkan reaksi yang terjadi. Selain itu juga untuk
memisahkan endapan dengan pelarutnya sehingga akan memudahkan penyaringan.
Kemudian disaring dengan corong buchner yang dihubungkan dengan vaccum agar
dihasilkan endapan yang lebih kering. Residu atau kristal yang dapat dicuci
dengan aquadest untuk menetralkan endapan, dan dicuci lagi dengan etanol untuk
melarutkan sisa-sisa asam yang masih menempel dalam endapan sampai endapan
bersifat netral.
Untuk mengetahui apakah larutan
netral atau belum bisa menggunakan kertas lakmus merah, karena basa membirukan
kertas lakmus merah. Apabila kertas lakmus diberi larutan warnanya berubah
menjadi biru berarati larutan masih basa. Jika kertas lakmus merah tetap
berwarna merah berarti pH nya sudah netral.
Setelah itu kristal dimasukan dalam
bekker glass dan ditambahkan etanol dan aquades dalam keadaan panas. Endapan
tersebut kemudian didinginkan, dan disaring dengan corong buchner menggunakan
kompressor untuk menyerap kandungan air yang ada dalam endapan. Selanjutnya
residu atau kristal diletakkan dalam cawan petri dan dimasukan kedalam
exicator, supaya kandungan air atau etanol yang ada dalam Dibenzilidinaseton
tidak menguap dan tetap pada suhu kamar. Karena suhu exicator berbeda dengan
suhu lingkungan luarnya. Waktu pengeringan kurang lebih dibutuhkan waktu 3 hari
dan terbentuklah endapan berupa kristal berwarna kuning dan berbau menyengat.
Setelah pengeringan dalam exicator
selama kurang lebih 3 hari, endapan ditimbang berat keringnya dan ditentukan
titik leburnya. Penetapan titik lebur dilakukan dengan cara memasukan zat dalam
pipa kapiler. Kemudian pipa kapiler dimasukan dalam lubang kecil diatas lubang
termometer pada alat melting point. Setelah itu diamati suhu awal melebur
sampai melebur sempurna. Dimana titik lebur standarnya yaitu 1200 C
– 1400 C.
2.4
Kegunaan Dibenzilidinaseton
Kegunaan Dibenzilidinaseton banyak
sekali. Salah satunya dalam bidang Farmasi digunakan sebagai bahan obat Anti
Kanker.
2.5 Mekanisme reaksi Dibenzilidinaseton
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
v Pembuatan
Dibenzilidinaseton melalui reaksi kondensasikarbonil benzaldehida dan aseton.
v Dibenzilidinaseton
berasal dari reaksi antara benzaldehida dan aseton.
v Pembuatan
dibenzilidinaseton yang menggunakan katalis basa (NaOH) sehingga menghasilkan
ion enolat yang reaktifitasnya tinggi.
v Benzaldehida
bertindak sebagai elektrofil dan Aseton sebagai nukleofil.
v Hasil
yang diperoleh berupa endapan dibenzilidinaseton dengan pemerian krisatal
berwarna kuning dan berbau menyengat.
v Reaksi
kondensasi ialah reaksi penggabungan 2 molekul atau lebih untuk menjadi molekul
yang lebih besar tanpa mengurangi atom-atomnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2011. Petunjuk Praktikukm Kimia Organik,
Fakultas Farmasi UMS. Surakarta
Fesenden dan Fesenden, 1992. KIMIA
ORGANIK JILID II, Erlangga. Jakarta
Hart. Harrold, 2003. Kimia Organik,
Erlangga.Jakarta
Samhoedi. M, 1975. Kuliah dan Praktek Kimia
Farmasi Preporative, Fakultas Farmasi UGM. Yogyakarta
Yammamoto. M, or. 1958. Mekanisme Reaksi Kimia
Organik, IKIP Surabaya Press; Surabaya
Subscribe to:
Posts (Atom)